Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Persiapan menyambut bulan suci ini pun tak luput dari tradisi unik di berbagai daerah. Salah satu tradisi yang masih lestari hingga kini adalah “Nadran”. Umumnya, orang melaksanakan tradisi ini menjelang bulan Ramadhan dengan mengunjungi makam leluhur dan memanjatkan doa.
Baca juga : https://nuralamhotel.com/30-rahasia-menjalani-puasa-ramadhan-yang-lancar-dan-penuh-berkah/
Apa itu Nadran?
Nadran berasal dari bahasa Arab “nadhara” yang berarti “berjanji”. Tradisi ini merupakan bentuk perwujudan janji leluhur untuk berkumpul dan mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia. Biasanya, orang melakukan tradisi ini dengan membersihkan makam, memanjatkan doa, dan menaburkan bunga.
Sejarah dan Makna Tradisi Nadran
Orang telah mewarisi dan meneruskan Tradisi Nadran sejak zaman dahulu. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam, di antaranya:
Mendoakan leluhur: Menggunakan momen ini untuk mendoakan agar leluhur diampuni dosanya dan ditempatkan di sisi Allah SWT.
Mensyukuri nikmat: Tradisi ini juga menjadi momen untuk mensyukuri nikmat hidup dan limpahan berkah dari Allah SWT.
Mempererat tali persaudaraan: Nadran menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar keluarga besar.
Melestarikan tradisi leluhur: Tradisi ini menjadi bentuk penghormatan dan upaya melestarikan tradisi leluhur.
Rangkaian Acara Tradisi Nadran
Rangkaian acara tradisi Nadran di setiap daerah mungkin berbeda-beda. Berikut beberapa contohnya:
Ziarah kubur: Keluarga besar mengunjungi makam leluhur untuk membersihkan makam, memanjatkan doa, dan juga menaburkan bunga.
Doa bersama:Tokoh agama memimpin doa bersama untuk mendoakan leluhur dan memohon kelancaran bulan Ramadhan.
Kenduri:Masyarakat melakukan tradisi kenduri atau makan bersama sebagai bentuk syukuran dan berbagi kebahagiaan.
Pertunjukan seni:Beberapa daerah menceriahkan tradisi ini dengan pertunjukan seni tradisional.
Tradisi Nadran di Berbagai Daerah
budaya ini memiliki nama dan keunikan tersendiri di setiap daerah. Berikut beberapa contohnya:
Jawa: Di Jawa, masyarakat mengenal tradisi ini sebagai “Nyadran” atau “Sadranan”. Mereka biasanya melakukan ritual tersebut pada bulan Sya’ban dengan membersihkan makam dan memanjatkan doa.
Sulawesi Selatan: Masyarakat Sulawesi Selatan mengenal tradisi ini sebagai “Mappadendang”, yang melibatkan kunjungan ke makam leluhur, doa, dan penaburan bunga.
Sumatera Barat: Di Sumatera Barat, masyarakat mengenal tradisi Nadran sebagai “Maantaan Lamo”. Mereka mengunjungi makam leluhur, memanjatkan doa, dan juga membersihkan makam dalam tradisi tersebut.
Tradisi Nadran merupakan yang kaya makna dan nilai budaya. Tradisi ini menjadi momen untuk mendoakan leluhur, mensyukuri nikmat hidup, mempererat tali persaudaraan, dan melestarikan tradisi leluhur.
Semoga tradisi ini tetap lestari dan menjadi momen berharga bagi umat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan.
kunjungi juga link berikut : https://www.instagram.com/lembangnews/?hl=id